Title : My Frist Love
Author : My Bestfriend (Debora Antika Putri / http://deboraantika.blogspot.com/)
lenght : One shoot
Genre : romance, sad
Main cast : -GD Big bang
-Daesung big bang
-Seungri Big Bang
-Kim soo kyo
-Shin ha ra
======
Anyyeong na Kim Soo Kyo imnida, aku adalah seorang yeoja sederhana dan penuh
dengan kesedihan semenjak ditinggalkannya, aku juga berasal dari keluarga yang
lumayan berkecukupan, dan aku tinggal bersama eomma dan appaku, eommaku adalah
Kim Soo Na dan appaku adalah Kim Ho Ae, aku adalah anak tunggal maka dari itu
kadang aku merasa sangat kesepian karena aku tak mempunyai saudara untuk teman
berkeluh kesahku dan tempat sandaranku, namun di balik semua itu bagaimanapun
keadaaannya aku mencoba untuk mensyukurinya, karena aku mempunyai eomma dan
appa yang sangat baik dan sayang kepadaku,
Aku juga mempunyai sahabat yang sangat dekat denganku. namanya adalah shin
ha ra, dia adalah tetanggaku, kami bersahabat sejak kecil, dia adalah yeoja
yang sangat baik dan mengerti perasaanku, kami selalu bersama sejak kecil, dia
juga menjadi saksi bisu cintaku dengan G-Dragon oppa, dan dia juga menjadi
saksi dimana aku mulai ditinggalkan oleh G-Dragon oppa, entah mengapa aku
merasa sangat sedih, terluka dan terpukul mengingat semua peristiwa menyakitkan
itu, ahh aku sudah mencoba untuk melupakan semuanya namun yang terjadi aku
justru semakin sakit dan semakin mencintainya, tapi bagaimanapun aku akan
mencoba bangkit demi eomma, appa dan hara.
Sekarang usia ku telah menginjak 20 tahun, namun di usiaku sekarang ini
entah mengapa aku tak bisa mengubah perasaaku kepada GD Oppa, hanya satu namja
yang aku cintai sepanjang hidupku dia adalah G-Dragon oppa, ingin sekali
kuumumkan kepada dunia, bahwa aku hanya ingin bersanding disisi G-Dragon oppa,
hal itu pasti sangat membahagiakan bagiku, namun saat aku mengingat peristiwa
pahit itu hatiku terasa seperti teriris.
Flasback POV
semua ini berawal dari peristiwa 8 tahun yang lalu, dimana saat usiaku masih
12 tahun, aku adalah yeoja yang ceria walaupun aku adalah anak tunggal, namun
aku memiliki hara , dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, saat itu
aku tak memikirkan apapun, aku hanya memikirkan untuk menikmati masa kecilku
bersama dengan hara.
saat kami sedang asik bermain di depan rumahku, aku sangat kaget saat ada
mobil mnurunkan barang-barangnya dan membuka rumah yang letaknya di sebelah
kiri rumahku, aku melihat ada namja turun dari mobil itu, namja tinggi dan
tampan itu memandang kami sejenak lalu mulai masuk ke dalam rumah nya dan menata
semua barangnya ke dalam rumahnya.
aku dan hara hanya memandang rumah itu, entah mengapa kami menjadi sangat
penasraan dengan namja itu.
"soo kyo-ah, apa kau merasa ada yang aneh dengan mereka?" tanya
hara mengagetkanku.
"ahh, nae entah mengapa aku merasa ada yang janggal dengan keluarga
baru itu" jawabku kepada hara dengan mengangguk mantap.
"ahh..sudahlah hari sudah mulai larut, sebaiknya kau masuk soo kyo-ah,
aku juga akan pulang ke rumahku, pai.pai" kata hara lalu meninggalkanku.
"nae hara-ya, hati-hatilah" kataku lalu mulai masuk ke dalam
rumahku.
Entah mengappa aku terus memikirkan namja itu, tatapan matanya benar-benar
sendu, dan raut wajahnya terlihat sangat sedih, sebenarnya apa yang terjadi
dengan namja itu? dan anehnya aku merasa penasaran dengan namja itu.
Flashback POV End
"changia, bangunlah bukankah kau harus berangkat ke kampus? hara-ya
sudah menunggumu di bawah" kata eomma sontak membuatku kaget dan aku
langsung mandi dan bergegas bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, kasihan
hara telah menungguku.
"hara-ya , kajja kita berangkat" kataku kepada hara setelah aku
turun dari kamarku dan mendatangi hara yang sedang terduduk di ruang tamu.
"soo kyo-ah, hara-ya, kenapa kalian tidak sarapan dulu?" tanya
eomma kepada kami.
"anio eomma kami terburu-buru" kata ku lalu mulai berpamitan kepada
eomma, harapun melakukan hal yang sama.
Lalu kamipun mulai berjalan menuju ke arah kampus kami yang jaraknya tak
jauh dari rumah kami
"soo kyo-ah, kenapa kau baru bangun? apa kau tidak bisa tidur
lagi?" tanya hara kepadaku.
Aku mengangguk pelan dan memandang jalan dengan tatapan nanar.
"seperti yang kau tau hara-ya, aku terus memikirkan GD oppa,
sampai-sampai aku tidur larut malam sekali" kataku sedih.
"dan malamnya kau memimpikan GD oppa lagi?" tanya hara kepadaku.
Aku hanya mengangguk, dan tak kusangka hara memegang tanganku dan
menggenggamnya erat.
"sabarlah soo kyo-ah, aku yakin GD oppa akan kembali kepadamu" kata
hara mencoba menenangkanku.
"aku sudah berhenti berharap hara-ya, aku sudah merasa putus asa dengan
semua ini" kataku putus asa.
"jangan begitu soo kyo-ah, bagaimanapun aku yakin GD oppa punya alasan
dibalik semua ini" ujar hara sambil merangkul bahuku, aku memegang
tangannya dan tersenyum kepadanya.
Aku senang dia memberiku kekuatan saat aku benar-benar merasa lemah dan
putus asa seperti ini. Ahh Tuhan kuharap suatu saat Engkau mendengar doaku, aku
ingin GD oppa menemani hariku lagi, memberi bekas memory indah dalam otakku,
memberikan senyum yang tak pernah luntur.
Hyerin POV End
Hara POV
Aku merasa kasihan dengan soo kyo, entah mengapa dia bisa begitu terluka
melihat GD oppa meninggalkan nya, aku juga sedikit kecewa dengan GD dia
meninggalkan soo kyo begitu saja, GD oppa kuharap kau memberi penjelasan kepada
sahabatku yang terluka saat ini.
Hara POV End
Skip
Author POV
Sampailah mereka di kampus mereka, suasana masih sangat sepi mungkin karena
banyak yang tidak kuliah di pagi hari buta seperti saat ini.
Soo Kyo dan Hara mulai memasuki ruang kuliah, mereka melihat daesung sudah
menunggu kehadiran mereka, nae daesung adalah sahabat mereka berdua, daesung
yang melihat kehadiran mereka langsung tersenyum bahagia, soo kyo dan harapun
segera menghampiri daesung.
"kalian baru sampai?" tanya daesung kepada kami.
"nae.." jwab soo kyo singkat.
"wae soo kyo-ah? sepertinya kau terlihat sangat letih?" tanya
daesung kepada soo kyo.
"anio daesung-ah, nan gwencana" kata soo kyo lalu tersenyum
pahit.
Pembicaraan mereka mulai buyar saat songsaenim sudah memasuki ruang kelas
mereka, daesung , soo kyo dan harapun mulai mengikuti pelajaran yang diberikan
oleh songsaenim.
Soo Kyo POV
Aku sampai di kampus, dan aku melihat daesung sedang menungguku dengan hara,
daesung sangat baik kepadaku, dia selalu perhatian kepadaku, coba saja kalau
aku bisa menggantikan posisi GD Oppa di hatiku, namun nampaknya hal itu tidak
bisa terjadi , hatiku sudah menjadi milik GD oppa.
Songsaenim sudah meninggalkan ruangan kelas kami , aku hara dan daesung
pergi ke kantin.
haralah yang terlihat palling bahagia karena di kantinlah dia bisa bertemu
dengan namja aneh dari fakultas seni, namanya adalah seungri, dia namja yang
tampan, namun kelakkuanya yang pendiam, pemarah dan juga penyendiri itu membuat dia dijuluki
sebagai namja aneh, dan anehnya juga hara menyukai namja itu sudah 1 tahun
lebih hara menyukainya.
"hara-ya, liatlah sang pangeranmu sedang menikmati makannya" kata
daesung mengejek hara.
Hara yang mendengar itu lalu tertunduk dan pipinya memerah karena malu, ahh
hara-ya semoga harapanmu bisa bersanding di sisinya bisa tercapai.
"Hara-ya , bisakah kau ambilkan makanan di sana?" ktaku meminta
bantuan kepada hara.
"ngg...nae soo kyo, jakkamanyo" kata hara lalu pergi meninggalkan
hara.
Saat itu aku sedang bercanda dengan daesung, aku mendengar bunyi piring
pecah...
praakk...
dan ternyata hara menabrak namja aneh yag ternyata adalah seungri, baju
seungri penuh dengan tumpahan jus yang dibawa hara tadi.
"mi..mian..mianhe" kata hara sedikit tertunduk.
Tuhan jangan sampai karena aku hara dimarahi oleh seungri, aku harap seungri
tidak bersikap kasar dengan hara.
"gwencana" kata seungri lalu tersenyum kepada hara, mwo? dia
tersenyum kepada hara? bukankah dia adalah namja yang aneh, tapi kenapa dia
bisa begitu baik dengan hara.
"je..jeong..jeongmall gumawo seungri-ah" kata hara senang.
"kau mengenalku?" tanya seungri bingung..
"ng.." jawab hara terbata, muungkin dia bingung harus menjawab
apa..
"nae, aku hanya mengenal mu" jawab hara seadaanya..
"kau siapa?" tanya seungri bingung.
"hara" jawab hara singkat , mereka lalu mengobrol sebenatar dan
akhirnya hara menghampiriku dengan senyum yang terus mengembang dipipinya.
"kau bahagia hara-ya?" tanya ku mengejeknya.
"sudahlah soo kyo-ah, jangan mengejekku" katanya malu.
Soo Kyo POV End
Hara POV Entah mengapa jantungku masih berdetak begitu kencangnya, seungri
oppa mengajakku berkenalan, kenapa dia bisa begitu baik kepadaku? bukankah kata
anak-anak lain dia adalah namja pendiam dan pemarah, untunglah aku tidak
dimarahi olehnya, namun yang pasti aku sangat bahagia ada sedikit celah bagiku
aku bisa masuk ke dalam hatinya seungri oppa, Tuhan semoga kau mempersatukan
kami kemudian hari nanti.
Hara POV End
Skip
Soo Kyo POV Aku melangkahkan kakiku dengan lemas menuju taman belakang
rumahku, entah mengapa aku hanya ingin sendiri saat ini, merasakan getirnya
hati semejak kepergiannya . Tuhan apakah Engkau tak ijinkan aku kembali bersatu
dengan GD oppa, tanpa terasa air mata mulai membanjiri pipiku, aku menangis
meneteskan air mata dan mulai menutup mataku..ahh semua kenangan itu kembali
hinggap dalam otakku, benar-benar menyebalkan.
Flashback POV
Ternyata tetanggaku itu adalah GD oppa, dia adalah namja yang tampan dan
tinggi, umurnya berjarak 3 tahun dariku, tentu saja saat itu dia berumur 15
tahun, dia adalah namja yang sangat garang dan pemarah, aku sangat takut
berteman dengannya namun aku dibuat penasaran olehnya.
Saat itu dia sedang duduk termenung di taman, dan aku sedang menunggu hara
yang tak kunjung datang, aku memutuskan untuk menghampiri GD oppa, dengan
langkah gemetaran dan langkah gontai aku menghampiri dia yang sedang duduk
menikmati taman itu.
"ng..anyyeong.." sapaku ramah kepadanya.
"nae..nado anyyeong" jawabnya ramah.
"boleh aku duduk disampingmu" tanyaku sebenarnya sedikit ragu
dengan pertanyaan ku sendiri.
"boleh, silahkan" katanya sambil tersenyum simpul.
"na soo kyo-ah, nuguya.?" tanyaku mengajaknya berkenalan dan
mengulurkan tanganku kepadanya, dia menyambut uluran tanganku lalu tersenyum
kepadaku.
"nan G-Dragon imnida" katanya pelan.
Entah mengapa aku dibuat salting oleh senyumannya, senyuman itu berhasil
memberikan arti khusus di hatiku saat ini, ahh GD oppa ternyata tak segarang
yang kufiikrkan.
itulah awal pertemuanku dengan GD oppa, di taman yang menjadi saksi
pertemuan kami, saksi kedekatan kami nantinya.
Flashsback POV End
Tuhan janganlah Kau ijinkan semua kenangan ini terus terlintas dalam
benakku, aku tak sanggup jika selamanya aku harus seperti ini. Andai saja aku
bisa memutar waktu aku tak akan pernah ijinkan GD oppa pergi meninggalkanku,
aku ingin dia berada disampingku selamaya.
Entah kenapa juga rasanya air mata ini tak berhenti mengalir dari pipiku,
Tuhan hanya Engkau yang tau keluh kesahku saat ini, aku sungguh tak sanggup
menjalani semua ini.
Soo Kyo POV End
Skip
Sementara itu ditempat yang berbeda dan waktu yang sama.
GD POV
"makanlah changi" kata eomma kepadaku, ahh entah mengapa aku
sangat malas apabila eomma memanggilku changi, aku kan bukan anak mama,
"anio eomma, dan tolong jangan panggil aku changi lagi" kataku
sedikit membatah, aku melihat eomma sangat sedih mendengarkan perkataanku,
namun aku tidak suka jika eomma masih memperlakukanku seperti anak kecil lagi,
bagaimanapun aku sudah berumur 23 tahun,obr />
"mianhe Gd-ah, sekarang kau makanlah dulu, kau butuh banyak makanan
untuk memulihkan kesehatanmu" kata omma kepadaku.
"nanti eomma, aku masih belum lapar sekarang" kataku lirih, eomma
terlihat putus asa dan meninggalkanku yang masih sangat asik dengan lamunanku
sekarang ini.
Tuhan aku sangat merindukan soo kyo-ah, aku ingin sekali bertemu dengannya,
namun hal itu tidak mungkin terjadi aku tak ingin soo kyo panik dan kuatir
dengan kondisiku saat ini. Ahh Tuhan andai tubuhku sehat dan normal seperti
namja lainnya aku pasti sangat bahagia, dan aku pasti akan dengan percaya diri
bersanding disisi soo kyo, namun apa daya aku menderita penyakit yang sangat
ganas, aku tak ingin soo kyo menjadi kalut karenaku, kuharap suatu saat nanti
aku bisa bertemu dengannya lagi, sebelum maut memisahkan kami untuk selamanya.
GD POV End
Skip
Soo Kyo POV
Hari demi hari berlangsung, detik demi detik terus berganti, namun suasana
hatiku masih belum berubah, diliputi berbagai kesedihan setelah kepergian GD
oppa, namun perlahan aku harus belajar tegar dan melupakan GD oppa, dan
sekarang aku juga bahagia karena hara ya nampaknya sudah sangat dekat dengan
namja impiannya itu, entah mengapa seungri sangat terbuka kepada hara, padahal
sebelumnya dia dikenal sebagai namja aneh dan pendiam.
"hara-ya, bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan seungri?" tanyaku
kepada hara.
hara hanya tertunduk malu, nampaknya dia terlihat sangat bahagia tentang
kedekatannya dengan seungri.
"ehhmm..molla soo kyo-ah, kami masih dekat, kedepannya semoga kami bisa
bersatu" katanya penuh harapan.
"nae aku doakan kebahagiaanmu" kata ku kepada hara sambil
tersenyum .
"gumawo soo kyo-ah, semoga kau juga akan bahagia bersama dengan GD oppa
nanti" katanya lalu memeluk tubuhku erat. Tuhan kenapa hatiku sakit lagi
saat aku mulai mengingat tentang GD oppa..
Flasback POV
Aku menjadi sangat dekat dengan GD oppa, semenjak peristiwa di taman itu,
aku menjadi semakin akrab dengannya, ternyata GD oppa adalah namja yang sangat
baik dan pengertian, dia selalu ada saat aku membutuhkan, namun GD oppa juga
namja yang sangat tertutup,entah mengapa dia tak menceritakan satu hal pun
tentang keluarganya, padahal hubungan kami sekarang sudah sangat dekat.
Hingga suatu saat aku bermaksud untuk mengajak pergi GD oppa ke taman aku
mendengar suara benda pecah dari dalam rumah, hingga aku mengurungkan diri
untuk mendatangi bias, aku memutuskan untuk menunduk di samping rumah bias.
"Apa maksud eomma dengan semua ini? tidak puaskah eomma dengan semua
hal yang selalu aku lakukan kepada eomma" kata GD oppa sambil menangis.
Mwo? GD oppa menangis? kenapa GD oppa harus menangis seperti itu.
"eomma tak bermaksud seperti itu, eomma juga tak tau apa yang appamu
ingin lakukan kepadamu."
"ahh..molla eomma, kenapa eomma begitu jahatnya kepadaku" kata GD
lalu meninggalkan rumah, aku memutuskan untuk mengikuti kepergian GD oppa dan
teryata GD oppa pergi ke taman.
Dia duduk lalu menutupi mukanya dengan kedua tangannya, dengan ragu aku
menghampiri bias.
"wae oppa? kenapa kau terlihat bersedih?" tanyaku kepadanya, dia
memandangku lalu memelukku erat.
"aku membenci semuanya soo kyo-ah, hanya membuatku sebal saja"
katanya sambil terus menangis dalam pelukanku.
"wae oppa? oppa bisa cerita padaku kalau oppa percaya" kataku
berusaha meyakinkannya.
"jeongmall? arra oppa akan ceritakan kepadamu" katanya lalu
menghela nafas panjang, sementara aku terus menunggu jwabannya.
"appa ku adalah appa yang sangat berambisi terhadap pekerjaanya, dia
adalah orang yang gila kerja, dia sering menelantarkan kami ,sampai-sampai aku
merasa bahwa aku tak mempunyai seorang appa, namun sekarang seenaknya saja dia
menyuruhku untuk sekolah ke luar negeri agar ketika aku lulus nanti aku bisa
meneruskan bisnisnya, aku tidak mau menjadi seperti appa, hanya karena
pekerjaannya dia menjadi lupa akan keluarganya, namun aku bingung harus
melampiaskan kemarahanku kepada siapa, aku juga sebenarnya tak tega terhadap
eomma" katanya sambil menghela nafas panjang.
"sabarlah oppa, semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan emosi , oppa
benar-benar harus bisa mengontrol diri dan emosi oppa dan oppa harus lakukan
apa yang terbaik menurut oppa" kataku kepadanya, dia tersenyum kepadaku
dan memelukku erat, pelukan ini adalah pelukan yang sangat kudambakan.
Flashback POV End
Skip
Soo Kyo POV
Ahh aku sangat bahagia hari ini karena akhirnya sahabtku memiliki seorang
namja chingu, nae hara-ya akhirnya bisa bersama dengan seungri namja yang telah
lama dicintainya.
"soo kyo-ah, apa yang sedang kau fikirkan?" tanya daesung
membuyarkan lamunaku.
"ahh..anio daesung-ah" kata ku singkat.
"kenapa kau selalu begitu soo kyo-ah, apakah sebegitunya kau
membenciku?" tanya daesung membuatku terkaget.
"anio..aku tak membencimu daesung-ah, nan gwencana," kataku sambil
memutar gelas yang ada di depanku.
dan tak kusangka daesung memegang tanganku, aku memandangnya kaget sementara
dia menatap mataku tajam, aigoo sebenarnya apa yang terjadi dengan daesung,
kenapa dia begitu aneh hari ini.
"wae daesung-ah?" tanya ku kepadanya.
"soo kyo-ah, apa kau tak sadar tentang perasaan ku selama ini"
katanya masih dengan tatapan mata tajam.
"maksudmu daesung-ah?? aku benar-benar tak mengerti dengan apa yag kau
katakan" kataku pelan.
"selama ini aku mencintai mu hara, na neol saranghaeo" katanya
yakin.
Aigoo apa aku tak salah mendengar, kenapa tiba-tiba daesung mengatakan
perasaannya kepadaku , apa yang harus aku katakan sekarang.
"kau tak harus menjawab sekarang soo kyo-ah, aku mengerti kau masih
mencintai namja lain" katanya dengan tatapan sayu.
"ahh sudahlah , akku pergi dulu" katanya semakin membuatku syok,
Tuhan sbenarnya apa yang terjadi dengannya, aku harap yang dia katakan adalah
bohong, aku tak mau merusak persahabatan kita.
Ahh Tuhan situasi ini benar-benar membuatku semakin pusing.
Soo Kyo POV End
Daesung POV Aku tak mau berlama-lama lagi memendam perasaanku kepada soo kyo,
aku sudah terlalu lama mencintainya, sejak pertama kali aku melihat soo kyo aku
sudah mencintianya, sekarang aku hanya bisa berharap soo kyo bisa melupakan
namja itu dan soo kyo bisa menerimaku sebagai namjachingunya.
Daesung POV End
GD POV
Tuhan, aku sangat merindukan soo kyo, apa yang harus aku lakukan saat ini?
sudah 3 tahun aku tak bertemu dengannya, aku ingin sekali walaupun aku hanya
bisa memandangnya dari jarak jauh, aku sudah merasa sangat lega.
"GD, kau harus segera menjalani kemoterapi lagi" kata uisa itu
menganggetkanku.
"ahh..nae uisa" kataku lalu mulai mengikuti uisa itu pergi.
Nae aku terkena leukimia, aku sudah stadium 3, setiap 3 hari sekali aku
harus menjalani kemoterapi untuk mengurangi sel kanker dalam diriku, namun
nampaknya semua itu sudah sia-sia kanker ku sudah parah, seandainya sebentar
lagi Tuhan mengambil nyawaku aku hanya ingin melihat soo kyo selalu tersenyum
dan dia tak bersedih lagi karenaku.
"kau harus banyak makan dan rajin minum obat" kata uisa itu
menasehati.
"ahh..nae uisa" kataku lirih.
Tuhan betapa menyedihkan hidupku ini, aku harus menjalani semua masa sulit
ini, aku juga ingin seperti namja lain yang masih bisa menikmati hidupnya
dengan normal berbeda denganku yang harus dihantui oleh penyakit kanker ganas
ini.
GD POV End
Flashback GD POV
Hari ini adalah hari terberat dalam hidupku, saat aku mengetahui bahwa aku
terkena kanker leukimia aku memutuskan untuk pindah rumah dan menjauh dari soo
kyo , itu adalah keputusan terberat yang harus aku ambil dalam hidupku, aku
meninggalkan yeoja yang benar-benar aku sayang, Tuhan andai aku mempunyai
keputusan.
Saat itu aku mengajaknya ke taman, taman inilah yang menjadi saksi cinta
kita, ditaman inilah aku dipertemukan dengan soo kyo dan di taman inilah aku
juga akn dipisahkan dengan soo kyo,
Gadis itu berjalan menghampiriku dan tersenyum ke arahku, Tuhan sebenarnya
aku tidak mau kehilangan senyuman soo kyo namun apa daya aku tak mau membuatnya
khawatir dengan keadaanku saat ini.
"anyyeong oppa" katanya menyapaku.
"anyyeong soo kyo-ah" kataku sedikit gugup,
"kenapa oppa memanggilku kesini?" tanyanya bersemangat.
Entah aku tak tau harus mengatakan apa, aku memegang tangannya dan
memegangnya erat.
"gumawo soo kyo-ah, kau membuat hidup oppa lebih tenang sekarang, oppa
menjadi sedikit lebih akur dengan eomma, dan oppa menjadi lebih mengerti dengan
jalan hidup oppa" kataku lalu menghela nafas panjang.
"tapi changia, mianheyo..jeongmall mianheyo" kataku pelan.
"wae oppa? kenapa oppa meminta maaf?" tanyanya tak mengerti.
"oppa harus pergi ke luar kota, kau disini jagalaah dirimu
baik-baik" kataku dengan suara berat, Tuhan berat sekali semua ini, ingin
rasanya aku menangis,
dan tak kusangka dia terdiam menatapku dan air mata mulai menetes dipipinya.
"jeongmall mianheyo soo kyo-ah, oppa harus pergi" kataku lalu
mulai pergi meninggalkan dia, Tuhan hatiku benar-benar hancur saat ini, aku
harus meninggalkan yeoja yang telah lama aku sukai.
Flashback GD POV End
Soo Kyo POV
Ahh kurasa hari ini aku hampir gila, Daesung menyataka perasaan nya
kepadaku, sedagkan hara asik berpacraan dengan seungri ahh, aigoo apa yang
harus aku lakukan sekarang, kuliah telah selesai aku memutuskan untuk segera
pulang ke rumah dan istirahat.
Ahh aku merasa kesepian karena hara hari ini tidak bisa menemaniku, dia harus
pergi bersama dengan pacar barunya, nae aku mengerti mungkin hara harus
bersenang-senang dengan seungri, aku harus mengalah demi kebahagiaan hara.
"Soo Kyo-ah, lama tidak bertemu" kata seseorang, aku mendongak ke
asal suara, dan betapa kagetnya aku melihat GD oppa di depanku.
"oppa" kataku tak percaya, tanpa kusadari air mata mulai menetes
di pipiku.
GD oppa lalu menghampiriku dan menghapus air mataku, dia tersenyum kepadaku
kemudian memelukku erat.
"oppa benar-benar merindukanmu" kata GD oppa sambil mencium keningku.
Aku masih tak percaya dengan semua ini, namja yang aku tunggu selama 2 tahun
ini sudah kembali kepadaku
"kau benar GD oppa?" tanyaku kepadanya. dia memukul kepalaku
pelan.
"pabo..tentu saja aku adalah GD oppamu" katanya sambil tersenyum
kepadaku.
"ahh..ayo kita cari tempat mengobrol yang nyaman" kata GD oppa
lalu menarik tanganku dan mengajakku masuk kedalam kafe, lalu kami duduk di
samping jendela menghadap jalan raya dari kafe tersebut.
"aku masih tidak percaya akhirnya oppa kembali" kataku kepadanya.
GD oppa lalu memegang tanganku dan mencium tanganku pelan.
"nae oppa kembali untukmu" kata GD oppa sambil terssenyum manis.
"kenapa oppa meninggalkanku?"
"mianhe , jeongmall mianheyo, eomma mengajak oppa pindah ke luar kota,
oppa terpaksa harus mengikuti eomma" kata GD oppa kepadaku.
"tapi tetap saja oppa jahat" katakku tak mau kalah.
"mianhe, tapi cinta oppa kepadamu tidak pernah boong changia" kata
GD oppa memandangku semakin erat.
Tuhan apakah aku bermimpi? jika aku bermimpi tolong jangan bangunkan aku
dari mimpi indahku ini,
"nado saenghaeo oppa" kata ku kepada GD oppa dia tersenyum
memandangku.
Kamipun lalui hari kami bersama, aku senang Tuhan telah kirimkan kembali
malaikat penyelamat dalam hidupku yaitu GD oppa.
Skip
entah mengapa aku tak bisa berhenti tertawa, aku merasa sangat bahagia aku
bisa bertemu kembali dengan GD oppa, aku sudah lama menunggu waktu ini, namun
bagaimana pun aku sudah sangat bahagia GD oppa kembali, aku mengambil
handphoneku dan menekan nomor hara di handphoneku.
"anyyeong hara-ya, apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku kepada
hara .
"anyyeong soo kyo-ah, sepertinya kau sedang bahagia" kata nya
kepadaku, ahh tebakan hara memang benar.
"nae hara. kau tau tidak aku sedang sangat bahagia sekarang"
kataku antusias.
'wae soo kyo-ah? apa yang terjadi?" tanyanya penasaran.
"aku bertemu kembali dengan GD oppa, benar-benar seperti mimpi"
kataku bahagia.
"jeongmall, chukae hara-ya, akhirnya kau bisa bertemu dengan GD oppa
lagi" kata hara ikut bahagia.
"nae, gumawo hara-ya, sekarang tidurlah kita harus bangun pagi
bsok" kataku kepadanya.
"anyyeong soo kyo-ah" kata hara lalu menutup telefonnya.
Aku masih belum percaya dengan semua ini, aku harap saat aku membuka mata
nanti aku harap semua yang aku alami hari ini bukanlah mimpi.
Skip
Hari demi hari aku semakin dekat dengan GD oppa, kami benar-benar menjadi
pasangan kekasih yang utuh, akupun menjadi sangat bahagia, aku manjadi seorang
soo kyo yang ceria dan bahagia seperti dulu.
Hari ini aku dan GD oppa memutuskan untuk pergi berkencan, aku menunggu GD
oppa di depan rumahku, tak lama kemudian GD oppa sudh meghampiriku di depan
rumahku.
"kau siap changia? kajja kita berangkat" kata GD oppa, akupun
mulai masuk ke dalam mobil GD oppa.
Kami pergi berkencan bersama , bercanda gurau bersama, dan tiba-tiba saja
saat kami sedang bermain bersama GD oppa mimisan, akupun menjadi sangat
kuatir, hingga akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
Saat aku mulai berbalik aku melihat tubuh lemah GD oppa sudah terjatuh di
jalan, aku menghampiri GD oppa lalu meminta pertolongan dan membawa GD oppa ke
rumah sakit, entah mengapa hatiku terasa sangat sakit melihat keadaan GD oppa
seperti itu.
Sampailah ke rumah sakit, GD oppa segera dibawa ke UGD, aku hanya bisa
menunggu di depan ruangan sambil terus meneteskan air mata, sebenarnya
apa yang
terjadi dengan GD oppa, kenapa aku merasa sangat takut dan tiba-tiba
hatiku menjadi semakin bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan
GD oppa, kenapa tiba-tiba GD oppa pingsan dan meneteskan darah dari
hidungnya begitu banyak.
Tuhan aku benar - benar merasa sangat sedih saat ini, apa yang harus aku
lakukan bila terjadi sesuatu terhadap GD oppa, aku tak mau GD oppa
kenapa - napa, aku tak ingin hal buruk terjadi kepada GD oppa, apa yang
harus aku lakukan jika hal buruk itu terjadi dan dia meninggalkanku
lagi, bagaimana bisa aku melanjutakan hidup tanpanya??
"Inginku menemaninya dan selalu bersamanya" kataku sambil terus meneteskan air mata
Aku menunggu sangat lama namun uisa tidak segera keluar dari ruangan
itu,
Tuhan harus berapa lama lagi aku menunggu? Jantungku berdegup semakin
cepat, air mata mengalir semakin deras, harus berapa lama aku menangis
seperti orang gila? Tuhan aku bener - bener tak sanggup berdiri saat
ini, kakiku seperti tertimpa batu yang sangat berat, kepalaku seperti
terhimpit beban yang sangat berat, ahh Tuhan tolong berilah kesembuhan
kepada GD oppa, tak
lama kemudian uisa itu keluar dari ruangannya dan menghampiriku.
"mianhe..kami sudah berusaha sekuat tenaga, namun nampaknya dia tidak
bisa diselamatkan, jeongmall mianhe" kata uisa itu lalu pergi
meninggalkanku yang masih berusaha mencerna kata-katanya, Tuhan dengan
kata
lain GD oppa telah kau panggil pulang? apa yang harus aku lakukan? Aku
tak mau kehilangan namja yang menjadi cinta pertamaku itu, kehilangan
dia berarti aku harus kehilangan separuh nyawaku, bagaimana bisa aku
hidup tanpa GD oppa, Ahh baru
saja aku merasakan kebahagiaan kenapa sekarang aku harus kehilangan hal
yang
sangat berarti bagiku.
Skip
Hari ini adalah hari pemakamana GD oppa, kami semua telah berkumpul,
termasuk daesung, hara dan seungri, entah mengapa aku masih belum bisa menerima
semua kenyatan ini, aku telah kehilangan cinta pertamaku, aku telah kehilangan
hal yang menjadi segalanya dalam hidupku.
Aku menemukan surat tergelatak dalam kamarku, dan ternyata surat dari GD ,
surat terakhir darinya sebelum dia pergi, namun kapan surat ini bisa ada
disini? ahh molla dengan ragu-ragu aku mulai membuka isi surat itu.
Dear My Love Soo Kyo-ah
Kalau kau membaca surat ini mungkin oppa sudah berada di surga, mianhe oppa
tak sempat memberitahu semua nya kepadamu sejak awal, namun asal kau tau
changia semua itu oppa lakukan karena oppa tak ingin senyum itu hilang dari
wajahmu, oppa sangat mencintaimu sejak pertama kali oppa bertemu denganmu.
Semua kenangan itu tak bisa hilang dari otak dan hati oppa changia,
jeongmall mianhe karena terlalu mencintaimu oppa tak sanggup menceritakan
tentang penyakit ganas yang menyerang oppa 2 tahun lalu yaitu leukmia, tepatnya
saat oppa meninggalkanmu changia, oppa hanya tak ingin membuatmu kuatir dan
cemas kepada oppa.
Asal kau tau oppa sangat mencintai mu..kuharap kau bisa bahagia changia
disana, oppa yakin kau akan temukan namja yang tulus mencintaimu suatu saat
nanti.
I Love You
GD
Aku menangis sejadi-jadinya, aku benar-beanr tak tau harus mengatakan apa,
aku memeluk surat ini erat, aku hanya bisa menangis dan meratapi kepergian
cinta pertamaku sekarang.
Oppa kuharap kau akan bahagia disana , aku akan selalu mencintaimu.
Skip
1 tahun kemudian.
Soo Kyo POV Aku menghampiri kubur GD oppa, masih sama seperti sebelumnya, aku
meletakan bunga diatas nisannya,
"semoga kau selalu bahagia disana My Frist Love" kataku kepada
nisan GD.
"kau sudah selesai changia?' tanya namja yang sekarang menjadi namja
chinguku.
"nae daesung-ah" kataku pelan.
"eh, panggil aku oppa" protesnya tak terima,
"nae oppa" kataku lalu mulai memeluknya.
Ahh aku sangat bahagia walaupun GD oppa pergi aku masih bisa bersama dengan
namja yang kucintai yaitu Daesung oppa, GD oppa cinta petamaku kuharap kau
akan selalu bahagia disana, aku akan doakan kebahagiaanmu selalu.
END
Untuk Lihat FanFiction Lainnya Bisa Ke Sini ^^ : Kumpulan FanFiction [UPDATE]
Komentar Terbaru